Ulasan Buku: Cerita-Cerita Jakarta
Bagaimana kita menggambarkan Jakarta? Selain hingar bingar, ada banyak julukan yang melekat padanya. Berbondong-bondong orang datang, entah sekedar singgah berlibur atau menetap demi sesuap nasi.
Cerita-cerita Jakarta menghadirkan sepuluh cerita dari sepulu penulis. Mereka bercerita soal Jakarta dari berbagai sudut pandang masing-masing. Menghantarkan pembaca untuk menyelami banyak hal tentang Jakarta.
Semua cerita yang ada di sini punya gaya bahasanya sendiri. Ada yang menuliskannya dengan halus, ada juga yang terang-terangan. Yang paling menarik penulis tidak mempengaruhi pembaca tentang bagaimana akhir dari satu cerita. Pembaca dipersilakan untuk menyimpulkan sendiri.
Bagi saya sendiri, ada satu cerita yang menarik yang berkaitan dengan tempat. Cerita ini menghadirkan alur yang mengejutkan secara pribadi.
Pengakuan Teater Palsu menghadirkan alur yang cukup unik dan memberi akhir cerita yang rapi. Selain itu latar tempat yang digunakan adalah Taman Ismail Marzuki, tempat yang begitu sering saya kunjungi. Ada banyak sekali pandangan-padangan absurd juga logis pada cerita ini.
Namun terlepas dari itu semua, Cerita-cerita Jakarta menjadi sangat dekat bagi saya sebagai orang yang menghabiskan waktu di Jakarta. Tempat-tempat yang dihadirkan begitu dekat, beberapa terlalu sering saya kunjungi. Alurnya begitu menarik, sebab semuanya nyata di sekitar.
Seperti saat membaca buku ini, kehidupan di Jakarta juga terus bergulir. Segalanya terjadi, harus dihadapi, harus diterima dan dicari maknanya. Ada banyak cerita yang dari berbagai sudut pandang, pun ada berbagai pilihan untuk bagaimana menanggapinya setelah selesai membaca.